Katakan Tidak Untuk Taklid (Masail Jahiliyah, Eps. 05) – Ustadz Afifi Abdul Wadud

Taqlid adalah mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui sumbernya. Dan hal ini laris manis di tengah-tengah manusia. Padahal Islam melarang taqlid, oleh karena itu Katakan Tidak Untuk Taklid! Taklid merupakan penyakit umat. Apabila kita menilik pengertian taqlid yang didefinisikan oleh para ulama, maka akan kita ketahui lawan dari taklid adalah ittiba. Ittiba adalah suatu keadaan mengikuti Rasulullah baik itu keyakinan, perbuatan, dan amalan.

Hukum taqlid itu haram. Dan arti taqlid yang dimaksudkan ialah taqlid mengikuti suatu pendapat tanpa dasar sama sekali. Jika mengikuti dalil, maka hal tersebut disebut ittiba. Apalagi setelah tegaknya hujjah bagi seseorang, maka tidak ada taqlid pada seseorang. Hujjah artinya argumen (baca: dalil). Saat ini pemateri membawakan materi yang bersumber dari makalah taqlid yang disarikan dari Masail Jahiliyah. Di dalamnya dibahaspula tentang pengertian jumud, dan apa itu jumud?

Zaman jahiliyah adalah zaman di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam belum diutus. Sejarah zaman jahiliyah menyisakan kenangan pahit bagi pelaku sejarahnya. Ada di sana yang mengubur hidup-hidup anak perempuannya, memperjualbelikan istrinya, makan harta haram, dan lain sebagainya. Dan hal ini berbeda dengan apa yang disebut dengan jahiliyah modern yang dihembuskan oleh para pengusung “tidak ada hukum selain hukum Allah” (baca: salah tafsir).

Ittiba Rasul adalah suatu amalan yang hukumnya wajib, maka bagaimana seseorang dikatakan cinta Rasul, apabila ia tidak mau ittiba kepadanya? Dalam berittiba, kita mengenal apa itu agama Islam secara hakiki, bukan sekedar definisi. Dan dengan berittiba, kita mengenal seluk beluk sekaligus bahaya syirik. Subhanallah, indahnya Islam … Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu dan hal ini secara luas dapat ditelusuri dari keutamaan menuntut ilmu berikut hadits tentang mengikuti sunnah.

Dari berittiba, kita mengenal lawannya yakni bidah (bid’ah). Bidah adalah perbuatan baru di dalam agama dan definisi yang bagus ialah yang disebutkan oleh Imam Adz-Dzahabi rahimahullah. Bidah hasanah atau bidah sayyiah, keduanya sama-sama tercela secara hakikat, meski secara bahasa tidak demikian. Dengan berittiba, kita mengenal kebenaran Islam (yang berasal dari hadits tentang agama Islam) dan bukti Islam agama yang benar di alam semesta ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *