Ulama suu, siapakah dia? Dia adalah ulama fasik yang memfatwakan sesuatu yang berseberangan dengan syariat. Pada poin Masail Jahiliyah ini, sampailah kita menuju bab Di antara perangai jahiliyah: Mengikuti ulama Suu dan Ahli Ibadah yang bodoh. Siapakah yang layak disebut fasik itu? Fasik adalah mengetahui suatu ilmu, tapi ia menerjangnya. Orang fasik menurut AlKitab bahwa mereka adalah Yahudi, yang mana mereka tidak mengamalkan ilmunya.
Arti fasik dan munafik setali tiga uang, hampir mirip tapi sedikit berbeda. Oleh karena itu, cermatilah hadits Rasul yang memuat 3 wasiat Rasulullah terhadap umatnya. Di dalam hadits ulama pewaris Nabi bahwa mereka tidak mewariskan emas dan permata, melainkan ilmu agama, siapa yang mengambilnya, maka ia telah mendapatkan bagian yang banyak.
Amal tanpa ilmu menyerupai kaum Nashrani yang melahirkan para ahli ibadah yang bodoh. Dan di dalam Islam kita diperintahkan untuk giat menuntut ilmu. Hukum menuntut ilmu agama adalah wajib aini berdasarkan cakupan bidang yang dipelajari (aqidah dan fiqih misalnya). Cara mengamalkan ilmu yang paling paten ialah dengan senantiasa menambah ilmu, agar rasa berat itu hilang saat mengamalkannya, sebab ketaatan membutuhkan kesabaran dalam mendawamkannya.
Dalam video ini disinggung: hadits tentang ilmu dan amal harus sinkron, supaya kaum muslimin terbebas dari mengikuti Yahudi dan Nashrani sebagaimana yang termaktub dalam surat Al-Fatihah. Bagaimana dengan hadits tentang ulama akhir zaman? Sebenarnya perlu dirinci, apabila mereke membolehkan riba, membolehkan makan daging babi, membolehkan khamr, maka yang demikian, tidak membutuhkan penjelasan panjang, sebab terangnya kesalahan yang mereka lakukan.
Tema-tema yang terkait dengan video ini yakni kisah ahli ibadah masuk Neraka, kisah ahli ibadah yang sombong, kisah inspiratif orang berilmu, ulama banyak masuk Neraka mengapa demikian bisa terjadi? Dan hadits tentang fanatik. Semoga kajian berjudul Sikap yang Benar dalam Meneladani Ulama yang disampaikan oleh Fadhilatul Ustadz Afifi Abdul Wadud hafizahullah ini bermanfaat bagi semuanya.
Barakallahu fikum.
Asma Allah dan sifat Allah adalah dua kajian yang teramat penting dalam pembahasan aqidah, siapa yang tidak pernah mempelajarinya, maka dikhawatirkan ia terjatuh ke dalam lubang penyelewengan makna terhadap nama dan sifat Allah. Dua bahasan ini masih ada kaitannya dengan rukun iman. Rukun iman dan Islam adalah dua pondasi utama bagi seorang muslim dan muslimah. Inilah yang sering disebut sebagai aqidah Ahlussunnah wal Jamaah.
Ahlussunnah wal Jamaah adalah sebutan lain bagi ahlul Islam (baca: muslim) dan istilah tersebut muncul, saat fitnah melanda; adanya para perusak Islam yang menambah dan mengurangi agama, lalu mereka dilaqabi dengan Ahlul Bid’ah wal Furqah. Dalam hal ini, kita dibekali makna iman yang mendalam. Disebutkanpula dalil iman kepada Allah. Sayangnya, video ini tidak membahas jumlah asmaul husna yang kondang itu. Memang kita kenal asmaul husna dan manfaatnya bagi kejiwaan seseorang, salah satunya ia lebih tenang dalam menjalani hidup, sebab ia lebih mengenal Allah Ta’ala.
Dalam tafsir asmaul husna, kita mengenal sifat Allah yang azali dan yang sifatnya baru. Tidak ada sifat mustahil bagi Allah, ini yang kita imani. Jauh dari kesan tahrif, ta’til, takyif, dan tamtsil. Penyelewengan ini terjadi biasanya terjadi karena syubhat, Jarang terjadi pada orang awam. Agama tanpa ilmu akan kacau balau, dan dengan ilmu yang tidak semestinya (baca: tidak mengambil petunjuk Rasulullah), maka akan membinasakan pelakunya, begitupun yang mengikutinya. Auto beramal tanpa ilmu itu pasti.
Takwil adalah mengalihkan makna sebuah lafazh ayat ke makna lain yang lebih sesuai karena alasan yang dapat diterima oleh akal atau dengan kata lain sama dengan tafsir. Takwil ada yang benar dan ada yang keliru. Adakah perbedaan takwil dan tafsir? Bukan di sini pembahasannya. Adapun Ahlussunah menafsirkan nama dan sifat sesuai zahirnya, adapun kaifiyat dikembalikan kepada Allah. Yang dimaksud pengertian zahir ialah yang nampak dan dapat diketahui artinya.
Contoh perilaku yang menyimpang dalam bab ini telah kita sebutkan dalam alinea ketiga. Mari kita mengenal Allah sebaik-baiknya. Salah satu Cara mengenal Allah ialah dengan mempelajari asma wa sifat. Beriman kepada Allah terhadap asma wa sifat menumbuhkan iman yang hakiki, insya Allah.
Pembagian tauhid yang populer di tengah ulama ialah tauhid yang tiga (Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhyah, dan Tauhid Asma wa Shifat), yang demikian berdasarkan penelitian terhadap sejumlah nash dan bukan terbilang muhdats dalam bab agama. Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam peribadahan. Kali ini, Kitab Tauhid menyajikan sebuah kisah seorang Badui yang kurang adab terhadap Allah. Yang mana ia minta kepada Allah untuk menjadi wasaith / perantara kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jelas, hal tersebut terbalik.
Pembahasan perantara ini dikenal dengan nama bab tawasul. Tawasul adalah meminta perantara kepada seseorang yang dinilai mampu untuk membantu. Terkait bacaan tawasul sederhana yang banyak dicari orang, nyatanya tidak ada nash khusus yang menyebutkannya. Kajian inipun, memaparkan dalil tauhid Rububiyah dan fungsui tauhid dalam menimbang tawasul ini. Ayat AlQuran tentang tawasul ini menyebutkan bahwa kedudukan orang yang dimintai sama halnya dengan yang meminta; mereka sama-sama membutuhkan Allah dan kelak di akhirat, orang dijadikan wasilah mengingkari orang yang menjadikannya wasilah. Dengan istilah yang masyhur; menjadi perantara antara hamba dengan Allah.
Cara kembali kepada Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya. Mengagungkan Allah dengan sebenar-benar pengagungan; Allah Maha Besar, tidak layak dijadikan perantara. Hal inilah yang ingin diajarkan Rasulullah berupa adab kepada Allah yang tercermin dalam akhlak Rasulullah. Rasulullah meminta syafaat kepada Allah dan bukan dimintai syafaat, sebagaimana salah kaprah ini sudah terlampau ma’ruf. Syafaat adalah memberikan pertolongan dengan kedudukan. Contoh doa syafaat ada dalam buku Hisnul Muslim atau buku doa sejenis.
Dalam video ini, kita diajak untuk menyelami metode dakwah Rasulullah; dakwah penuh hikmah terhadap orang yang keliru dalam meminta. Lalu Rasulullah meluruskan bahwa berdoa kepada Allah semata dan memahamkan tentang wasialh yang benar dalam bahasan tawasul dan doa.
Jazakallah ya abi ya umi … Jazakallah khairan ya ami ya ammah … jazakallahu khairan adalah ungkapan yang biasa kita sampaikan saat berterima kasih. Jazakallah khairan artinya semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.
Dan kali ini kak Erlan membahas doa ketika diberi hadiah. Kalimat ini biasa disebutpula sebagai ucapan terima kasih dalam bahasa Arab. Ucapan terima kasih atas pemberian berupa saling mendoakan dalam kebaikan. Doa berterima kasih yang populer di kalangan orang yang mengenal agama..
Adapun ucapan untuk wanita, Jazakillah, hanya mengganti harakatnya. Dan bisa dijawab dengan wa iyyakum atau wa iyaki (wa iyyaki) secara khusus. Waiyyaki artinya semoga balasan kebaikan atasmu pula. Dalam video ini secara umum, kak Erlan menyampaikan hadits tentang memberi hadiah dan wa bil khusus, doa saat berterima kasih.
Siapakah yang wajib kita teladani (uswatun hasanah)? Uswatun hasanah artinya teladan yang baik, sebab ia ber akhlak mulia, bahkan disebutkan bahwa Akhlak Rasulullah adalah Al-Quran. memang kehadiran akhlak mulia lebih mulia dari ilmu.
Mari kita bersama menjadi suri teladan yang baik (suri tauladan adalah bentuk sinonim dari uswah hasanah). Adapun pengertian hadiah sudah ma’ruf kita kenali. Dan salah satu hikmah hadiah ialah saling mempererat hubungan tali asih sesama manusia. Semoga doa harian (doa lengkap dan doa doa pilihan) ini dapat kita praktekkan dengan segera.
Beriman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama dan dari sini kita mengurai pengertian iman yang tertulis dalam rukun iman yang 6. Rukun iman ada 6, sedari kecil kita telah mengetahuinya dan dengan taufiq dari Allah semata, kita mampu istiqomah dalam mengamalkannya.
Aqidah wasithiyah ini berisikan rukun iman dan penjelasannya. Dan pemateri dengan luwes menjabarkan contoh rukun iman dalam kehidupan sehari-hari (penjelasan rukun iman secara mendetail). Bagaimana cara mengenal Allah dengan baik dan benar? Maka simaklah penjelasan tentang rujun iman berikut ini.
Rukun iman ini ada 6 perkara sebagaimana yang ma’ruf. Dan perlu Anda ketahui bahwa Ahlussunnah mempunyai banyak nama di antaranya Thaifah Manshurah – Firqatun Najiyah – Sawadul A’zham – Ahlul Hadits dan selainnya. Inilah ceramah yang disampaikan oleh ustadz Abu Isa hafizahullah salah seorang dai dari Yogyakarta.
Hukum beriman kepada Malaikat itu wajib. Demikianpula hikmah beriman kepada Rasul yang mengantarkan kepada ittiba’. Lagi, iman kepada kitab Allah sebagai rukun iman yang ketiga dan iman kepada hari Akhir sebagai rukun iman yang kelima dan yang terakhir ialah iman kepada qada dan qadar atau iman kepada takdir (iman kepada qada dan qadar yang baik dan yang buruk), inilah hakekat iman …
Adab makan dan minum sudah biasa kita kenali. Akan tetapi mengenalkannya kepada Anak membutuhkan suatu proses yang menyenangkan, agar terekam dan mudah untuk dipraktekkan setiap saat.
Kak Erlan mencoba meramu hadits adab makan dan minum, yang mana tertuang pengertian adab makan dan minum di dalamnya. Tak luput dari perhatian suatu hadits adab makan untuk anak TK yang banyak diajarkan di sekolah-sekolah Islam.
Adab makan Rasul (Adab makan Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mendidik kaum beriman. Sebuah buku baru hadir di tengah ruang baca Anda yang berjudul Ayo Habiskan Makananmu ! Buku apakah itu?
Di dalamnya Anda dapat menemukan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari hari; seperti adab makan yang baik, makanan sunnah Nabi apa sajakah itu? tata cara makan dalam Islam; adab minum Rasulullah dengan tiga kali nafas dan tidak langsung satu tegukan, etika makan dalam Islam dengan tangan kanan dan mengucapkan basmalah.
Selain itu, penulis membalutnya dengan manfaat bersyukur atas makanan yang kita santap, adapula doa mensyukuri nikmat Allah. Semuanya berasal dari hadits tentang bersyukur. Hal tersebut mengisyaratkan pada ayat mensyukuri nikmat Allah. Syukur nikmat adanya padi, petani, pedagang, abah dan ummi kita. Semuanya berperan!
Jazakallah khairan Kak Erlan. Jasamu sungguh luar biasa …
Masih ingatkah Anda tentang hadits berkata baik atau diam? Salah satunya hadits tentang menjaga lisan. Apa akibat bersumpah demi Allah tapi berbohong?!? Inilah video yang mengesankan; hukum sumpah demi Allah dan adab-adabnya.
Hukum sumpah, apalagi hukum sumpah demi Allah, terdapat di dalamnya cara mengagungkan Allah sebenar-benarnya dengan cara tidak berdusta dalam sumpahnya. Dan tanda Allah murka kepada hambanya bisa Anda ketahui dalam literatur hadits yang membahas bab ini.
Hukum sumpah pocong tidak dikenal dalam Islam. Adapun hukum melanggar janji ada hukum tersendiri. Perbedaan janji dan sumpah bagaikan matahari di siang bolong. Sedangkan kasus kafarat sumpah palsu telah digariskan oleh syariat berupa puasa 3 bulan berturut-turut, atau jika tidak mampu maka dan seterusnya.
Ingatkah Anda tentang kisah Ahli ibadah yang masuk Neraka gara-gara ucapannya yang berbahaya (memvonis seseorang dengan Surga atau Neraka), “Demi Allah, Allah tidak akan memasukkanmu ke Surga.” Hal tersebut lahir dari jiwa yang sombong (inilah kisah ahli ibadah yang sombong dengan amalnya hingga mendatangkan akhir hidup yang buruk, berupa suul khatimah).
Hendaknya seorang dai memperhatikan dakwahnya; dakwah bil hal dan dakwah bil hikmah sudah barang tentu menjadi perhiasannya, dakwah yang santun kepada umat, bukan dakwah yang dipenuhi oleh sumpah serapah para dainya; “Demi Allah begini dan begitu.”
Janji dalam Islam bukan sekedar menepati janji, ialah akhlak mulia lagi terpuji yang disandang oleh seseorang. Di antara hikmah menepati janji ialah menjadikan orang lain ridha dengannya.
Tidak menepati janji melahirkan keresahan. Di dalam hadits menepati janji kita diingatkan agar jangan sampai ingkar janji. Akibat ingkar janji membuahkan mafsadah bagi diri pribadi dan orang lain. Dan Islam memberikan tuntunan: cara membatalkan janji menurut Islam.
Bahaya ingkar janji tidak hanya dalam satu atau dua hadits saja. Akibat tidak menepati janji membuahkan kejengkelan yang nyata. Beralih kepada tema yang terkait yaitu nazar. Apa hubungannya nazar dengan janji? Seorang yang bernazar ialah tengah berjanji kepada dirinya sendiri untuk melakukan pekerjaan ini dan itu jika Allah mengabulkan permohonannya.
Cara bernazar; niat puasa kafarat nazar semuanya dijelaskan secara gamblang dalam video ini. Manfaat menepati janji tidak diragukan lagi. Dan termasuk akhlak kepada Allah; seseorang menunaikan nazarnya.
Puluhan hadits tentang akhlak menyatakan bahwa akhlak terpuji yang terlahir dari macam macam akhlak yang banyak itu, tidak menyisakan satu ruang pun bagi akhlak tercela. Ustadz Afifi Abdul Wadud kali ini membahas tema kelanjutan dari hukum sumpah demi Allah, dan menguraikan akibat tidak amanah. Yang mana hal tersebut tergolong akhlak madzmumah. Lawan kata madzmumah adalah mahmudah. Akhlak mahmudah artinya akhlak yang terpuji.
Hukum sumpah dalam Islam diatur sedemikian rupa dalam rangka mengagungkan Allah Tabaraka Wa Ta’ala. Dalam tema ini adanya larangan banyak bersumpah, sebab pelakunya kurang menjunjung etika kepada Allah. Lantas bagaimana hukum sumpah demi Allah yang laris manis di pasaran?
Atau barangkali ada yang mendengar hukum sumpah AlQuran (AlQuran ditaruh di atas kepala yang disumpah) dan bagaimana hukum sumpah palsu yang laris manis saat menjajakan dagangan. Dalam hal ini mengacu kepada hadits tentang berdagang; yang mana adanya anjuran berlaku jujur dan larangan dari berdusta.
Cara mengagungkan Allah dengan tidak banyak bersumpah demi Allah. Cara kembali kepada Allah dengan taubatan nasuha. Lalu bagaimana cara membatalkan sumpah secara Islam. Atau bagaimanakah sumpah laknat dalam Islam itu? Apakah diperbolehkan?
Menyibak hadits tentang akhlak kepada Allah, di sana disebutkan bahwa seorang muslim yang baik ialah yang mampu beradab dalam hal sumpah. Jika ia membatalkan sumpah maka ia wajib membayar kafarat. Kapan waktu membayar kafarat yang tepat akibat hal ini (yakni kafarat sumpah palsu)?
Sumpah demi Allah baik benar atau dusta diucapkan dengan entengnya, seolah-olah pengucapnya belum membaca hadits tentang amanah dan tanggung jawab. Menjaga amanah dalam Islam itu berat. Demikianpula hadits tentang saksi untuk melariskan sumpah palsu …
Gambar orang shalih sebagai pengantar kepada kesyirikan
Hukum menggambar dalam Islam tidak dialpakan, apalagi hukum menggambar makhluk bernyawa. Adakah lukisan yang diperbolehkan dalam Islam? Atau siapa saja yang mendapat predikat sebagai pelukis Islam? Bahkan ada yang menanyakan kepada kami bagaimana hukum boneka dalam Islam? Mari kita simak bersama …
Asal muasal pelarangan gambar ini saat Rasulullah diceritakan oleh salah seorang istrinya bahwa di gereja orang-orang Nashara banyak dilukis gambar orang-orang shalih di antara mereka. Lalu beliau mengingkari hal tersebut dengan sabdanya sebagai upaya penjagaan terhadap pemurnian tauhid. Sebab hal tersebut mampu mengantarkan kepada kesyirikan.
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan selain Allah pada hal-hal yang dikhususkan untuk Allah seperti ubudiyah. Dosa syirik bukan dosa sembarangan, ia adalah dosa besar yang paling besar. Bahaya syirik dan jenis syirik berikut hadits tentang syirik dijelaskan dalam video menarik ini!
Apa itu syirik? ia adalah penyakit yang harus segera dientaskan dari tengah-tengah umat. Darinya Anda dapat mengetahui cara menghindari perbuatan syirik dan akibat perbuatan syirik yang diterima oleh orang-orang yang melakukan amalan syirik melainkan dosa yang berkepanjangan.
Adakah contoh syirik yang nyata selain menggambar wajah orang-orang shalih dalam rangka memberikan semangat dalam beribadah!!! Oleh karena itu taat kepada Allah bukan dengan cara demikian. Rasulullah melarang gambar-gambar ini dalam rangka saddu dzariah (baca: upaya pemurnian tauhid).
Ketahuilah bahwa tauhid adalah ifradullah bil ibadah. Macam macam tauhid yang dikenal ada tiga (tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, tauhid asma wa sifat). Lawan tauhid adalah syirik besar. Tauhid tidak akan pernah bersanding selamanya dengan ghuluw!