Di zaman serba online seperti sekarang ini, belajar bahasa Arab bukan lagi sesuatu yang sulit. Kita bisa mendapatkan berbagai jenis metode dan materi bahasa Arab baik berupa artikel maupun video. Namun belajar bahasa Arab dari nol membutuhkan niat dan tekat. Kita harus banyak menghafal kosa kata bahasa Arab dan sebisa mungkin sering berinteraksi dengannya. Cara belajar bahasa Arab yang lain bagi para pembelajar bahasa Arab pemula yaitu dengan mempelajari ilmu yang tak kalah penting yaitu ilmu nahwu shorof.
Ilmu nahwu adalah cabang ilmu dalam bahasa Arab yang membahas tentang kedudukan suatu kata ditinjau dari harakat akhir kata tersebut. Ketika kita mempelajari ilmu nahwu tidak akan bisa lepas dari ilmu shorof. Nahwu shorof merupakan modal ilmu dalam bahasa arab agar kita bisa membaca kitab gundul.
Pada video kali ini Ustadz Rizki akan melanjutkan penjelasan fail muannats yaitu isim jamak yang dikecualikan dihukumi muannas ghoiru haqiqi (jamak mudzakkar salim). Seperti yang sudah kita ketahui, isim dibagi menjadi tiga, isim mufrad mutsanna dan jamak. Isim jamak adalah kata benda yg berarti banyak. Macam macam jamak dalam bahasa arab telah dijelaskan pula pada episode sebelumnya. Fail adalah isim yang dibaca rofa’ dan didahului al fiil. Sehingga fiil dan fail tidak bisa dipisahkan. Ciri ciri muannats akan dijelaskan pada video ini kita terdapat pada fiil fail. Ada beberapa perbedaan mudzakkar dan muannats namun tidak semua isim muannats memiliki ciri-ciri.
Semoga dengan menyimak video Yufid TV di atas dapat lebih memahami jenis muannats dan alasan penggunaan ta’ ta’nits tsakinah pada fi’il dan penerapan fail muannas dalam kalimat bahasa Arab. Jenis muannats yang akan dijelaskan ialah muannats haqiqi dan ghairu haqiqi.
Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.
#bahasaarab #ilmunahwu #yufidedu
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Semakin banyak orang yang tersadar akan pentingnya belajar bahasa Arab. Ketika belajar bahasa Arab dari nol kita harus banyak menghafal kosa kata bahasa Arab dan sebisa mungkin sering berinteraksi dengannya. Cara belajar bahasa Arab yang lain bagi para pembelajar bahasa Arab pemula yaitu dengan mempelajari ilmu yang tak kalah penting yaitu ilmu nahwu shorof.
Ilmu nahwu adalah cabang ilmu dalam bahasa Arab yang membahas tentang kedudukan suatu kata ditinjau dari harakat akhir kata tersebut. Ketika kita mempelajari ilmu nahwu tidak akan bisa lepas dari ilmu shorof. Nahwu shorof merupakan modal ilmu dalam bahasa arab agar kita bisa membaca kitab gundul.
Pada video kali ini Ustadz Rizki akan melanjutkan penjelasan fail muannats dengan judul isim jamak dan isim jinsi al jam’i dihukumi muannats ghoiru haqiqi jika menjadi fail. Seperti yang sudah kita ketahui, isim dibagi menjadi tiga, isim mufrad mutsanna dan jamak. isim jamak adalah kata benda yg berarti banyak. Fail adalah isim yang dibaca rofa’ dan didahului al fiil. Sehingga fiil dan fail tidak bisa dipisahkan. Ciri ciri muannats akan dijelaskan pada video ini kita terdapat pada fiil fail. Ada beberapa perbedaan mudzakkar dan muannats namun tidak semua isim muannats memiliki ciri-ciri. Disini juga akan dijelaskan contoh muannats yang tidak terlihat ciri-cirinya.
Semoga dengan menyimak video Yufid TV di atas dapat lebih memahami jenis muannats dan alasan penggunaan ta’ ta’nits tsakinah pada fi’il dan penerapan fail muannas dalam kalimat bahasa Arab. Jenis muannats yang akan dijelaskan ialah muannats haqiqi dan ghairu haqiqi.
Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.
#bahasaarab #isimjamak #ilmunahwu
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Ada beberapa hal yang harus kita ketahui sebelum menyelesaikan contoh soal hukum kirchoff 2 loop. Kita perlu mengetahui cara menentukan arah arus pada 2 loop. Selain itu juga dibutuhkan pengetahuan tentang hukum kirchoff 1 dan hukum kirchoff 2. Sebab nantinya perlu penerapan hukum kirchoff 1 dan 2 pada kasus rangkain listrik dengan 2 loop. Berbeda dengan hukum kirchoff 1 loop, hukum kirchoff rangkaian 2 loop fisika memang sedikit lebih rumit.
Supaya lebih paham, yuk perhatikan contoh soal rangkaian 2 loop dan pembahasannya berikut ini. Semoga bermanfaat.
Simak juga video-video bermanfaat lainnya dari channel yufid edu dan jangan lupa SUBSCRIBE agar memperoleh update video terbaru. Jazaakumullahu khairan
#hukumkirchoff #FisikaKelas9 #YufidEdu
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Bahasa Arab adalah bagian dari agama islam. Bagaimana tidak, segala sumber syariat dalam Islam dari mulai Al Quran, As Sunnah hingga kitab-kitab klasik para ulama berbahasa Arab. Maka penting bagi umat islam untuk belajar bahasa Arab. Ketika belajar bahasa Arab dari nol kita harus banyak menghafal kosa kata bahasa Arab dan sebisa mungkin sering berinteraksi dengannya. Cara belajar bahasa Arab yang lain bagi para pembelajar bahasa Arab pemula yaitu dengan mempelajari ilmu yang tak kalah penting yaitu ilmu nahwu shorof.
Ilmu nahwu adalah cabang ilmu dalam bahasa Arab yang membahas tentang kedudukan suatu kata ditinjau dari harakat akhir kata tersebut. Ketika kita mempelajari ilmu nahwu tidak akan bisa lepas dari ilmu shorof. Nahwu shorof merupakan modal ilmu dalam bahasa arab agar kita bisa membaca kitab gundul.
Pada video kali ini Ustadz Rizki akan melanjutkan penjelasan fail muannats yaitu kondisi fiil jika fa’ilnya jamak muannats salim. Fail adalah isim yang dibaca rofa’ dan didahului al fiil. Sehingga fiil dan fail tidak bisa dipisahkan. Ciri ciri muannats akan dijelaskan pada video ini kita terdapat pada fiil fail. Ada beberapa perbedaan mudzakkar dan muannats namun tidak semua isim muannats memiliki ciri-ciri. Disini juga akan dijelaskan contoh muannats yang tidak terlihat ciri-cirinya.
Semoga dengan menyimak video Yufid TV di atas dapat lebih memahami jenis muannats dan alasan penggunaan ta’ ta’nits tsakinah pada fi’il dan penerapan fail muannas dalam kalimat bahasa Arab. Jenis muannats yang akan dijelaskan ialah muannats haqiqi dan ghairu haqiqi yang salah satunya yaitu muannats majazi.
Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.
#bahasaarab #ilmunahwu #failmuannats
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Pada materi yang telah lalu kita telah belajar mencari kuat arus listrik dari sebuah rangkaian. Kali ini kita kembali akan menghitung kuat arus listrik pada rangkaian dengan 2 loop. Konsep rangkaian listrik 2 loop menggunakan hukum kirchoff 1 dan hukum kirchoff 2.
Bagaimana cara menghitung rangkaian 2 loop?
Langkah pertama adalah menentukan arah arus listrik atau menentukan arah loop. Adapun cara menentukan arah loop pada hukum kirchoff 2 sudah kita pelajari pada episode sebelumnya.
Langkah kedua, menggunakan rumus hukum kirchoff 1 dan menerapkannya sebagai rumus kuat arus listrik
Σ Iₘₐₛᵤₖ = Σ Iₖₑₗᵤₐᵣ
Langkah ketiga, menerapkan hukum kirchoff 2 pada loop 1 dan loop 2 menggunakan rumus
Σ ε + Σ (I x R) = 0
Langkah terakhir, substitusi atau eliminasikan langkah ketiga dengan langkah kedua untuk mendapatkan nilai kuat arus listrik yang diinginkan.
Semoga bermanfaat.
Simak juga video-video bermanfaat lainnya dari channel yufid edu dan jangan lupa SUBSCRIBE agar memperoleh update video terbaru. Jazaakumullahu khairan
#hukumkirchoff #FisikaKelas9 #YufidEdu
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Bahasa Arab adalah bagian dari agama islam. Bagaimana tidak, segala sumber syariat dalam Islam dari mulai Al Quran, As Sunnah hingga kitab-kitab klasik para ulama berbahasa Arab. Maka penting bagi umat islam untuk belajar bahasa Arab. Ketika belajar bahasa Arab dari nol kita harus banyak menghafal kosa kata bahasa Arab dan sebisa mungkin sering berinteraksi dengannya. Cara belajar bahasa Arab yang lain bagi para pembelajar bahasa Arab pemula yaitu dengan mempelajari ilmu yang tak kalah penting yaitu ilmu nahwu shorof.
Ilmu nahwu adalah cabang ilmu dalam bahasa Arab yang membahas tentang kedudukan suatu kata ditinjau dari harakat akhir kata tersebut. Ketika kita mempelajari ilmu nahwu tidak akan bisa lepas dari ilmu shorof. Nahwu shorof merupakan modal ilmu dalam bahasa arab agar kita bisa membaca kitab gundul.
Pada video kali ini Ustadz Rizki akan melanjutkan penjelasan fail muannats yaitu kondisi fiil jika fa’ilnya jamak taksir. Fail adalah isim yang dibaca rofa’ dan didahului al fiil. Sehingga fiil dan fail tidak bisa dipisahkan. Ciri ciri muannats akan dijelaskan pada video ini kita terdapat pada fiil fail. Ada beberapa perbedaan mudzakkar dan muannats namun tidak semua isim muannats memiliki ciri-ciri. Disini juga akan dijelaskan contoh muannats yang tidak terlihat ciri-cirinya.
Semoga dengan menyimak video Yufid TV di atas dapat lebih memahami jenis muannats dan alasan penggunaan ta’ ta’nits tsakinah pada fi’il dan penerapan fail muannas dalam kalimat bahasa Arab. Jenis muannats yang akan dijelaskan ialah muannats haqiqi dan ghairu haqiqi yang salah satunya yaitu muannats majazi.
Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.
#bahasaarab #fiil #ilmunahwu
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Contoh Soal Teorema Pythagoras Segitiga Siku-siku (Belajar Matematika Kelas 8) – Kak Hasan
Mengetahui teori pythagoras menjadi modal penting dalam mempelajari matematika khususnya di kelas 8. Latihan soal teorema pythagoras juga perlu dikerjakan agar kita semakin paham dengan materi yang sedang dipelajari. Penasarankan bagaimana cara menyelesaikan soal dengan menggunakan konsep teorema pythagoras? Rumus dasar teorema pythagoras yang telah kita pelajari dapat digunakan untuk menghitung segitiga siku siku.
Rumus pythagoras segitiga siku siku
a² + b² = c²
Keterangan:
c = sisi terpanjang
a = sisi siku-siku
b = sisi siku-siku
Di dalam soal soal teorema pythagoras kelas 8 banyak dijumpai latihan menghitung sisi segitiga. Cara menghitung sisi miring segitiga siku siku yaitu dengan rumus c² = a² + b². Adapun cara menghitung sisi segitiga lainnya yaitu a² = b² – c² atau b² = a² – c².
Simak juga video-video bermanfaat lainnya dari channel yufid edu dan jangan lupa SUBSCRIBE agar memperoleh update video terbaru. Jazaakumullahu khairan
#Pythagoras #matematikakelas8 #YufidEdu
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Perkenalan
Saya Rizki Gumilar, atau biasa dipanggil Abu Kunaiza, salah seorang peminat dan pegiat bahasa Arab di media sosial.
Kapan pertama kali tertarik dengan bahasa Arab?
Pertama kali saya tertarik dengan bahasa Arab ketika saya duduk di sekolah farmasi. Dulu namanya SMF, sekarang SMK Farmasi. Di sela-sela padatnya pembelajaran di sekolah tersebut, ada satu waktu jam pelajaran dalam sepekan yang membuat saya rileks. Karena jam pelajaran yang begitu padat dari pukul 6 pagi, kita sudah masuk sekolah, kemudian pulang sampai magrib, saya merasakan ada rileks di satu pelajaran, yaitu pelajaran bahasa Arab. Rileks di sini, maksudnya saya enjoy. Karena ada juga teman-teman yang rileks pada pelajaran ini karena mereka tertidur di kelas.
Maka, di pelajaran ini, telinga saya ini rehat dari istilah-istilah sediaan, istilah-istilah tanaman obat, istilah fisika, istilah kimia, yang semuanya berbahasa latin, maka di pelajaran bahasa Arab ini, saya merasa ada sesuatu hal yang baru, yang terlepas dari istilah-istilah tersebut, kemudian lama-kelamaan saya jadi suka.
Apa motivasi Anda belajar bahasa Arab?
Ada sebuah kisah yang datang dari seorang ulama besar Kufah, yang wafat tahun 291 Hijriah. Beliau bernama Abul Abbas Ahmad bin Yahya atau dikenal dengan panggilan Tsa’lab, penulis kitab masyhur yang berjudul Al-Fashih.
Suatu hari, beliau menyampaikan keluh kesahnya kepada sahabatnya, Abu Bakar Ibnu Mujahid, juga seorang ulama terkenal, penulis kitab As-Sab’ah fil Qiraat. Beliau mengatakan,
يَا أَبَا بَكْرٍ، اشْتَغَلَ أَصْحَابُ الْقُرْآنِ بِالْقُرْآنِ فَفَازُوْا، وَأَصْحَابُ الْحَدِيثِ بِالْحَدِيثِ فَفَازُوا، وَأَصْحَابُ الْفِقْهِ بِالفِقْهِ فَفَازُوا، فَاشْتَغَلْتُ أَنا بِزَيْدٍ وَعَمْرٍو، فَلَيْتَ شِعْرِيْ مَاذَا يَكُوْنُ حَالِي
“Wahai Abu Bakar, ahli Al-Qur’an disibukkan dengan Al-Qur’an kemudian mereka menang (artinya meraih surga). Ahli Hadis disibukkan dengan Hadis, kemudian mereka menang. Ahli Fikih disibukkan dengan Fikih, kemudian mereka menang. Adapun aku hanya disibukkan dengan Zaid dan Amr (maksudnya disibukkan dengan ilmu bahasa, karena kebanyakan contoh dalam bahasa Arab menggunakan nama Zaid dan Amr). Duhai andai aku tahu bagaimana nasibku nanti.”
Artinya, ada kekhawatiran di hatinya, bahwa kalau-kalau apa yang telah dia dalami selama ini tidak diterima oleh Allah. Kemudian di malam harinya, Allah takdirkan Ibnu Mujahid untuk bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpinya, beliau berkata:
أَقْرِئْ أَبَا الْعَبَّاسِ مِنِّي السَّلَامَ، وَقُلْ لَهُ: أَنْتَ صَاحِبُ الْعِلْمِ المُسْتَطِيْلِ
“Sampaikan salamku kepada Abul Abbas (Tsa’lab), katakan padanya bahwasanya engkau adalah pemilik ilmu yang luas.”
Dan sebagaimana janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي
“Siapa yang melihatku dalam mimpi sungguh dia telah melihatku.” (Muttafaqun ‘alaih)
Mengapa bahasa Arab disebut ilmu yang luas? Karena seluruh ilmu syar’i berkaitan dengannya. Yakni, seluruh ilmu syar’i (ilmu Hadis, ilmu Fikih, dan Al-Qur’an) tentunya membutuhkan bahasa Arab. Itu sebabnya sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu menetapkan, bahwa bahasa Arab adalah bagian dari agama.
Inilah motivasi saya, mengapa saya mempelajari bahasa Arab dan saya sudah mengetahui kisah ini sejak lama, meskipun baru-baru ini saya merujuk kembali kepada sumber aslinya.
Apa tips untuk mengejar ketertinggalan dan bagaimana mempertahankannya?
Saya sadar bahwa ketertarikan saya dengan bahasa Arab tidak sejak kecil. Oleh sebab itu, butuh usaha ekstra untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Dahulu, ketika saya masih sekolah, maka pulang sekolah, saya belajar kepada salah seorang penjaga sekolah, namanya Mas Anis. Beliau kebetulan pernah mondok di salah satu pondok NU, maka beliau ajarkan kepada saya kitab Al-Ajurumiyah.
Demikian juga, ketika saya merantau ke Jogja, maka pagi hari saya kuliah sampai zuhur, kemudian saya belajar lagi di mahad sampai magrib. Malam harinya, saya belajar bahasa Arab di wisma, waktu itu.
Dan tidak jauh dari itu, ketika saya di Saudi, selepas saya belajar di kelas bersama dosen, maka saya ikuti dosen tersebut untuk mengajar di kelas lain. Di sana saya duduk, saya mendengarkan apa yang beliau sampaikan sebagai mustami.
Nah, semua ini dalam rangka apa? Yakni dalam rangka mengejar ketertinggalan. Sekarang permasalahannya, jika hanya mengejar ketertinggalan saja, maka itu mudah, yang jauh lebih sulit adalah bagaimana caranya menjaga apa yang sudah dikejar tersebut, atau menjaga apa yang sudah didapat. Maka tips yang bisa saya sampaikan, biasanya saya sisihkan waktu untuk menyendiri, yakni terbebas dari input ilmu-ilmu baru, di sana saya mencatat, kemudian merekam suara, kadang-kadang saya unggah ke YouTube. Untuk apa? Ketika saya terlupa, saya bisa langsung merujuk kepada bab-bab atau permasalahan-permasalahan tersebut dengan cepat. Dan ini jauh lebih cepat daripada saya membuka kitab aslinya. Kenapa? Karena kitab aslinya yang menulis orang lain, adapun catatan pribadi, rekaman pribadi, saya sudah tahu persis di mana letak-letaknya. Hal ini, saya dapatkan ketika saya belajar di sekolah farmasi tersebut. Saya catat menjadi catatan-catatan kecil, ketika saya lupa, maka saya buka kembali. Tips ini, silakan bisa diikuti.
Apakah peran guru itu penting?
Ya, tentu peran guru itu penting. Saya teringat kisah Abu Ali Al-Farisi, seorang ulama di bidang Nahwu, yang wafat pada tahun 377 Hijriah, dan beliau juga merupakan guru dari Ibnu Jinni. Suatu ketika beliau hijrah dari Persia ke Baghdad dalam rangka mempelajari kitab Sibawaih kepada Ibnu Sarraj. Dan sebelum bepergian, tentu saja layaknya keumuman, beliau menyiapkan perbekalan yang menurutnya bisa cukup untuk menyelesaikan kitab Sibawaih tersebut, akan tetapi, qodarullah, ternyata perbekalan itu habis sebelum kitab Sibawaih diselesaikan. Maka di sini, beliau mengalami kegalauan. Terbersit di benaknya untuk pulang ke kampung halamannya, karena memang dikisahkan Abu Ali ini adalah seorang ulama yang cerdas. Beliau bisa saja membaca kitab Sibawaih tanpa perlu dibacakan kepada orang lain atau seorang guru. Bisa dipelajari secara otodidak. Bahkan, syarah kitab Sibawaih karya Abu Ali ini, masih dibaca hingga saat ini.
Karena dua poin tersebut, yakni perbekalan yang habis dan juga modal kecerdasan yang beliau miliki, beliau berniat untuk pulang kampung. Hanya saja permasalahannya, jika beliau sampai di kampungnya dan kaumnya bertanya, “Apakah engkau telah menyelesaikan kitab Sibawaih bersama Ibnu Sarraj?” Maka jika dijawab “iya”, beliau telah berbohong. Jika dijawab “tidak”, maka sia-sialah perjalanan beliau dari Persia menuju Baghdad. Melihat kondisi tersebut, kegundahan yang dialami sang murid, maka Ibnu Sarraj pun mendekati dan bersyair:
كَمْ تَجَرَّعْتُ مِن غَيظٍ وَمِنْ حَزَن إِذَا تَجَدَّدَ حُزْنِيْ هَوَّنَ الماضي
وَكَمْ غَضِبْتُ وَما بَالَيْتُمْ غَضَبِي حَتَّى رَجَعْتُ بِقَلْبٍ سَاخِطٍ رَاضِي
“Betapa sering aku menelan amarah dan kesedihan. Dan setiap kali kesedihan tersebut menghinggapi hatiku, maka masa laluku pun menjadi ringan.
Dan betapa sering aku marah, akan tetapi mereka tidak peduli akan kemarahanku, hingga akhirnya aku kembali dengan hati yang kesal lagi menerima.”
Di sini Ibnu Sarraj ingin memberikan nasehat kepada muridnya, bahwa ketika seseorang mendapatkan permasalahan, maka kemungkinan ada dua respon, pertama yaitu bersedih, atau kedua yaitu marah. Jika engkau bersedih, maka ketahuilah bahwa kesedihanmu ini mampu meringankan permasalahanmu. Namun, jika engkau marah, maka yang engkau dapatkan hanyalah kekesalan. Mengapa demikian? Karena kesedihan itu tidak membutuhkan respon orang lain, sedangkan kemarahan itu membutuhkan respon, dan ketika kita mendapatkan respon di luar harapan, maka tentu kita akan merasakan kesal. Dari sini kita bisa mengambil hikmah, di mana berguru itu memiliki kelebihan daripada membaca buku secara otodidak tanpa berguru.
Setidaknya ada tiga kelebihan bertalaki atau belajar langsung kepada guru, daripada membaca buku sendirian. Kelebihan yang pertama, bahwasanya guru itu bisa menunjukkan jalan pintas. Kalau kita perhatikan Abu Ali pergi dari negerinya menuju negeri Ibnu Sarraj, tentu ini memakan waktu yang tidak sedikit jika dibandingkan dengan beliau membaca sendiri kitab Sibawaih. Akan tetapi, mengapa Abu Ali tetap menempuh jalan ini, yakni karena pengetahuan tentang bahasa Arab yang dimiliki oleh Ibnu Sarraj mampu memberinya jalan pintas. Dia bisa menunjukkan mana yang rajih, mana yang tidak rajih, mana yang penting mana yang tidak penting, tanpa perlu Abu Ali ini membuka referensi-referensi yang ada, karena semua data sudah ada di otak sang guru.
Kelebihan yang kedua, inilah rahasianya mengapa ilmu orang-orang dahulu lebih kokoh daripada orang-orang pada zaman sekarang. Di mana mereka lebih mengandalkan talaki, yakni datang bertemu langsung dengan guru, dan mendengarkan. Maka hafalan mereka lebih kokoh, sehingga tidak heran jika kita dapati banyak di antara kita yang yang duduk di perguruan tinggi, khususnya di bidang bahasa, tapi mereka lemah hafalannya, lemah cara bicaranya, lemah makhraj-nya, dan lemah daya tangkapnya dan menyimaknya. Mengapa? karena mereka lebih menekankan kepada membaca literatur dan menulis saja. Bahkan membaca sekalipun, masih banyak keliru, karena mereka tidak meniru, mendengar bagaimana cara sang guru ini membaca.
Kemudian keunggulan yang ketiga, yakni menuntut ilmu itu terkadang jalannya tidak mulus, terkadang sang murid ini mengalami kejenuhan, kemalasan, kesulitan dalam belajar, dan itu biasa. Maka guru merupakan sosok yang lebih tahu kondisi muridnya, dan kita dapati bagaimana Ibnu Sarraj ketika mendapati muridnya yaitu Abu Ali dalam kondisi down, maka beliau memberikan motivasi, memberikan booster, supaya beliau semangat kembali dalam menuntut ilmu, dan hal ini tidak bisa kita dapati dari buku.
Saya setiap kali belajar bahasa Arab selalu gagal, itu bagaimana, Ustadz?
Kegagalan itu biasa. Kita hendaknya bercermin pada dua ulama besar di bidang Nahwu, yang pertama Sibawaih, yang dijuluki dengan imamul bashriyyin (imamnya para ulama Bashrah), dan yang kedua adalah al-Kisai, yang dijuluki dengan imamul kufiyyin (imamnya para ulama Kufah).
Kita mulai dari kisah Sibawaih dalam menuntut ilmu bahasa Arab. Di zaman Sibawaih, ada dua ilmu yang sedang diminati oleh banyak kalangan ketika itu, yaitu ilmu Hadis dan ilmu Fikih. Maka tergerak hati Sibawaih untuk mempelajari keduanya, sehingga beliau hijrah ke kota Bashrah. Di kota Bashrah, beliau bertalaki, yakni bermulazamah, belajar kepada seorang ulama senior yang bernama Hammad bin Salamah. Beliau belajar hadis kepada Hammad. Sampailah kepada sebuah hadis yang dibacakan oleh Hammad bin Salamah ini yang berbunyi:
لَيْسَ مِنْ أَصْحَابِيْ أَحَدٌ إِلَّا وَلَوْ شِئْتُ لَأَخَذْتُ عَلَيْهِ لَيْسَ أَبَا الدَّرْدَاء
Hadis ini meskipun diperselisihkan kesahihannya, akan tetapi banyak dicantumkan di dalam biografi ulama Nahwu, di antaranya dalam kitab Majalis Al-Ulama karya Az-Zajjaji.
Bahwasanya arti dari hadis tersebut: “Tidak ada seorang pun dari sahabatku, melainkan aku mampu melarangnya, jika aku mau, kecuali Abu Darda.”
Maka Sibawaih mengatakan atau menyalahkan sang Guru:
ليس أبو الدرداء
yang benar Laisa Abud Darda dengan di rafa-kan, kenapa? Karena laisa ini termasuk saudarinya kana, yang mana pasti setelahnya isimnya marfu.
Maka apa jawaban sang guru? Yaitu Hammad, beliau mengatakan, “Lahanta, kamu keliru! Karena tidak semua laisa itu saudarinya kana, ada juga laisa yang saudarinya illa. Illa termasuk adawatul istitsna, maka setelahnya mansub: لَيْسَ أَبَا الدَّرْدَاء”
Maka sejak hari itu, Sibawaih pun berazam, bertekad untuk mempelajari bahasa Arab, agar tidak ada seorang pun yang mengatakan dirinya ‘lahanta’, yakni ‘kamu salah’. Maka beliau pun berguru kepada Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi yang merupakan ulama Nahwu di kota tersebut.
Tidak jauh berbeda dari kisah Al-Kisa’i, di mana suatu ketika beliau pernah salah ucap, yang beliau maksud adalah أَعْيَيْتُ “Aku lelah”, tapi yang terucap عَيِّيْتُ “Aku tidak tahu”. Maka sontak, beliau ditertawakan orang sekampung. Mereka mengatakan جَالِسُنَا وَ أَنْتَ تَلْحَنُ
“Engkau duduk bersama kami, padahal kamu bicara saja tidak bisa!”
Maka dari situlah beliau jadikan kejadian yang memalukan tersebut menjadi pecut, sehingga beliau termotivasi untuk mempelajari bahasa Arab, padahal usia beliau tidak lagi muda, maka hal tersebut tidak menjadi penghalang, bahkan output-nya, hasilnya apa? Beliau pun menjadi imamun nuhat yaitu imamnya ulama Nahwu.
Maka, pelajaran yang bisa kita ambil, bahwasanya terkadang kegagalan itulah yang menjadikan kita termotivasi untuk mempelajari hal tersebut. Ketika seseorang gagal, merasa ada kekurangan dalam dirinya, maka bersyukurlah, kemudian segera tutupi lubang tersebut, karena betapa banyak orang yang salah, yang gagal, tapi dia tidak merasa bahwa dirinya salah, atau bahkan dia merasa dirinya salah, tapi enggan untuk menutupi kesalahan tersebut.
Mengapa tertarik dengan buku-buku klasik?
Saya tertarik dengan buku-buku klasik, karena sejatinya apa yang ada pada buku-buku kontemporer, itu ada pada buku-buku klasik. Karena buku-buku kontemporer itu, sejatinya hanya memvariasikan metode saja, sehingga lebih mudah diterima oleh pembaca pada zaman sekarang. Dan hal ini juga pernah disampaikan oleh Ibnu Taimiyah, dalam kitabnya Majmu’ Fatawa, di mana ada sebagian orang yang beranggapan bahwa ilmu-ilmu ulama kontemporer itu lebih baik daripada ilmu-ilmu ulama klasik, karena sejatinya ulama kontemporer ini menyempurnakan ilmu-ilmu terdahulu. Maka beliau bantah hal tersebut, bahwa itu salah besar. Dan beliau pun memberikan contoh dengan ucapannya:
فَإِنَّ كِتَابَ سِيبَوَيْهِ فِي الْعَرَبِيَّةِ لَمْ يُصَنَّفْ بَعْدَهُ مِثْلُهُ
“Sejatinya Kitab Sibawaih dalam bahasa Arab, belum pernah ada yang menyamainya sepeninggal beliau.”
Maka dari itu, saya pribadi lebih suka dengan kitab-kitab klasik, karena isinya yang ringkas, akan tetapi syarat dan penuh dengan faedah.
Apa langkah selanjutnya dalam menyebarkan bahasa Arab?
Saya membuat sebuah wadah untuk pembelajaran bahasa Arab ini, yang bisa diakses oleh siapa pun secara gratis, yang saya beri nama Nadwa. Saya menaruh harapan besar kepada Nadwa ini untuk melanjutkan tongkat estafet para ulama, meskipun tentu masih jauh dari kualitas mereka, tapi setidaknya kami berusaha untuk menyalakan semangat untuk mempelajari bahasa Arab, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh mereka.
Untuk saat ini, kami masih menggunakan metode jarak jauh, yakni online karena memang belum memiliki gedung dan seterusnya, dan yang terbaru kami hendak membuat sebuah website yang berisi sekolah bahasa Arab gratis, bisa diakses oleh siapa pun, untuk tujuan supaya materi bisa lebih tertata, dan juga bisa tersimpan dengan baik di dalam sistem. Maka kami mohon doanya kepada teman-teman sekalian, agar sekolah bahasa Arab tersebut, yang digital bisa segera terealisasi.
Dr. Rizki Gumilar
Doktor Ilmu Nahwu King Saud University
Dosen International Open University
Pada pembelajaran faedah bahasa Arab kali ini kita akan membahas sebuah risalah dari Imam besar Jalaluddin as Suyuthi atau yang dikenal dengan Imam as Suyuthi yaitu kitab annuqayah fi al-Khotthi. Karya beliau yang lain yang sangat masyhur yaitu tafsir Al-Qur’an tafsir Jalalain. Kitab tafsir Jalalain merupakan salah satu tafsir yang sangat terkenal dan dipelajari di penjuru negeri.
Imam Jalaludin as Suyuthi memiliki jasa yang sangat besar dalam dakwah islam, karena beliau telah menulis 1500 kitab dari mulai kitab aqidah hingga berbagai ilmu cabang bahasa Arab seperti ilmu nahwu, ilmu shorof, ilmu khot dll. Banyaknya karya beliau dalam bidang bahasa Arab menandakan pentingnya belajar bahasa Arab. Seorang muslim hendaknya bersemangat dalam belajar bahasa Arab, seperti mempelajari ilmu nahwu shorof karena dengan mengetahui nahwu shorof seakan kita telah membuka pintu-pintu ilmu syar’i yang lainnya. Terlebih lagi saat ini sudah banyak kelas-kelas belajar bahasa Arab pemula.
Video diatas kita masih akan melanjutkan pembahasan tentang kitab al Nuqoyah yang secara khusus berkaitan dengan ilmu khots yaitu idghom. Kita pasti sudah sering mendengar istilah idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah bukan? Terlebih ketika belajar tahsin atau belajar tajwid lengkap beserta contohnya huruf idgham bighunnah. Berikut ini merupakan penjelasan berdasarkan ilmu khotthi.
Selamat belajar, wallahu a’lam.
#annuqoyah #bahasaarab #ilmutajwid
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se
Di video kali ini insya Allah kita akan belajar matematika teorema pythagoras. Perhatikan baik-baik ya penjelasan teorema pythagoras kelas 8 berikut ini.
Apa itu teorema pythagoras?
Konon asal usul teorema pythagoras ditemukan oleh seorang matematikawan bernama phytagoras. Bunyi teorema pythagoras menjelaskan konsep teorema pythagoras. Adapun bunyi teori pythagoras adalah kuadrat sisi terpanjang (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-siku lainnya. Sehingga didapatkan rumus pythagoras segitiga siku siku yaitu:
a² + b² = c²
Keterangan:
c = sisi terpanjang
a = sisi siku-siku
b = sisi siku-siku
Pembuktian teorema pythagoras dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya menggunakan persegi besar dengan panjang sisi a+b yang terdiri dari persegi kecil dengan sisi c, dan empat segitiga kongruen. Untuk lebih jelasnya tetnang materi teorema pythagoras kelas 8 yuk tonton video berikut ini.
Simak juga video-video bermanfaat lainnya dari channel yufid edu dan jangan lupa SUBSCRIBE agar memperoleh update video terbaru. Jazaakumullahu khairan
#Pythagoras #matematikakelas8 #YufidEdu
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: http://www.youtube.com/subscription_center?add_user=yufidedu
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.EDU LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: https://www.facebook.com/yufidedu/
Yufid.EDU Official Website: https://yufidedu.com
*
YUK, DUKUNG Yufid.EDU!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086.88.22.42
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Kode Bank: 451
Paypal : [email protected]
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: https://goo.gl/y7o7Se