Kajian Kitab: Al-Mukhtashor fi Al-Aqidah 32 (Iman Kepada Hari Akhir) – Ustadz Aris Munandar

Iman kepada hari akhir merupakan perkara aqidah yang wajib kita imani. Iman kepada hari akhir adalah pokok pokok keyakinan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Inilah rukun iman kelima setelah iman kepada Nabi Nabi Allah. Hari Akhir disebut Yaumul Hisab ataupun Yaumul Jaza’. Hari akhir adalah hari berakhirnya dunia. Sebelum menelisik lebih jauh, ada baiknya kita mengenal dari pengertian alam kubur.

Orang-orang mengenal bahwa siksaan alam kubur dapat diindra, akhirnya mereka membuat film tentangnya. Padahal esensinya tidak sebagaimana yang mereka gambarkan. Sungguh, alam akhirat berbeda dengan alam dunia. Peristiwa bangkit dari kubur memang nyata adanya di hari akhir, bukan peristiwa horor yang hadir tiap malam Jumat laksana syuting film Horor. Peristiwa ini termasuk ranah aqidah, yang semestinya setiap orang mengembalikannya kepada dalil.

Manusia, siapapun ia akan menjumpai padang mahsyar. Padang Mahsyar adalah bumi lain yang diganti bentuk rupanya. Alam mahsyar ialah alam baru, ia terjadi setelah kehancuran dunia. Dari kajian ini terdapat hikmah beriman kepada Rasul yakni menerima berita yang datang darinya baik perkara yang sudah berlalu maupun peristiwa yang akan datang. Penjabaran lebih detail dalam kitab Muktashor fil Aqidah yang rutin dikaji ini sampai pada bab Hari Akhir. Bersama gurunda Ustadz Aris Munandar kita menyusuri pelajaran-pelajaran elok dari para salaf terkait alam akhirat.

Sekali lagi menyoal siksa kubur yang tidak bisa divisualisasikan, sebab suasana dalam kubur berbeda dengan alam dunia. Setiap hamba mendapati fitnah kubur yang menimpa dirinya berupa tiga pertanyaan dari dua Malaikat penanya: Siapa Rabbmu, Siapa Nabimu, dan Apa agamamu? Tentang Kiamat yang mengerikan ini tidak bisa dilukiskan dalam bentuk film animasi secanggih apapun teknologinya. Sebab terjadinya hari Kiamat merupakan pertanda akhirnya dunia dengan ditiupnya terompet tanda hari Kiamat oleh Malaikat Israfil. Ia memegang sangkakala. Sangkakala adalah sejenis terompet yang mempunyai suara nyaring, suatu panggilan yang menjadikan huru hara hari Kiamat pun dimulai, hari yang disebut Yaumul Baats pun tiba. Hal ini hanya akan menambah iman orang yang percaya akan hari akhir, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir … kadza wa kadza …” Hal ini sering diulang dalam beberapa redaksi hadits dengan sebab pentingnya hal tersebut.

Simak juga video ini di: Youtube Mukhtashor fil Aqidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *